Cerita Aulia Galih Ramadhan
Awal mula saya mengetahui kegiatan Bakti Nusantara adalah dari teman yang sudah tergabung di dalam YTBN. Saya memutuskan untuk ikut bergabung dalam kegiatan Bakti Nusantara karena memiliki keinginan dalam mengikuti kegiatan volunteering dan berniat bisa membantu masyarakat.
Proses berangkat saya menuju lokasi adalah dari bandara Soetta menuju bandara Praya Lombok. Lalu kemudian bergabung bersama para relawan menggunakan akomodasi dari YTBN.
Saat tiba di lokasi dan berinteraksi bersama dengan para relawan lain membuat saya merasa tersanjung dan kagum bisa bertemu dengan orang-orang yang hebat, yang masih berdedikasi untuk menebarkan kebaikan kepada masyarakat luas.
Perasaan pertama kali saat tiba di Dusun Aik Mual adalah perasaan bersyukur terhadap diri sendiri. Karena ketika saya sampai di Dusun Aik Mual, akses menuju ke sana itu masih sangat jauh dari pusat kota dan jalanan yang dilewati masih belum semua baik dan harus berkelak-kelok. Di situ saya bersyukur bahwa selama ini di tempat saya tinggal memiliki banyak kemudahan untuk mendapatkan akses apabila membutuhkan sesuatu hal. Berbeda dengan masyarakat Aik Mual yang apabila membutuhkan sesuatu, mereka tidak mudah untuk mendapatkannya.
Ketika berkegiatan dan berinteraksi dengan warga di Dusun Aik Mual, terkadang saya mengamati ekspresi dari mereka, melihat para warga tertawa dengan senang dan melihat ekspresi mata para warga yang menunjukkan ekspresi hidup dan termotivasi dengan hadirnya kegiatan Bakti Nusantara ini.
Dan salah satu hal yang cukup berkesan adalah ketika melihat para guru yang sangat antusias dalam kegiatan Capacity Building dan selalu bersemangat mengikuti materi yang disampaikan oleh Pak Dudung dan Bang Fauzy.
Saya juga melihat bagaimana para ibu-ibu yang senang dan antusias membuat suatu prakarya dalam workshop kerajinan tangan. Saya pun juga melihat bagaimana anak-anak kecil yang bersenang-senang dalam kegiatan pramuka dan mendongeng.
Berinteraksi dan melihat ekspresi para warga tersebut memperlihatkan bahwa mereka merasa senang karena dengan hadirnya YTBN ini. Semoga kehadiran YTBN membuat mereka bersyukur, termotivasi kembali untuk bisa bermimpi dan bercita-cita lebih tinggi lagi.
Ketika kegiatan BN selesai dan akan meninggalkan lokasi, kesan dan perasaan saya merasa lebih bersyukur lagi atas hidup yang saya jalani sekarang. Dan saya mengambil pelajaran dari para warga Aik Mual, di tengah keterbatasan mereka, mereka tetap merasa bersyukur dan tetap selalu berkegiatan/berkarya dengan baik.
Saya juga merasa bangga karena bisa ikut menjadi salah satu relawan dan saling bekerjasama untuk membantu sebisa saya dalam menyukseskan kegiatan BN.
Dan kesan saya terhadap rekan-rekan relawan lain adalah merasa kagum karena bertemu dengan relawan dari berbagai background dan profesi masing-masing. Saya bersyukur karena bisa mengambil banyak ilmu dan nasihat dari mereka ketika sedang mengobrol. Para rekan-rekan relawan adalah orang-orang hebat karena sudah memiliki kesibukan di profesi masing-masing dan tetap berdedikasi untuk menebarkan kebaikan kepada masyarakat luas.
Salah satu cerita yang menarik datang dari Kang Imam dimana beliau bertemu dengan salah satu anak di Aik Mual yang bernama Husna, yang memiliki (maaf) sedikit kekurangan dalam dirinya. Tapi dari situ dia tetap ceria dan bersemangat untuk berkegiatan bersama-sama teman lainnya. Dan dari teman-teman lainnya juga sangat baik dengan tulus membantu Husna dalam melaksanakan kegiatannya.
Cerita lain yang mau saya tambahkan yaitu mengutip sedikit kata-kata dari Bang Awo saat menjadi pembina upacara di Kemah Perdamaian. Kata-kata dari Bang Awo yang membekas untuk saya adalah "Tidak apa-apa bila saat ini masih berada di posisi tengah. Di posisi tengah ini bisa memberikan kita lebih banyak perspektif, perspektif untuk melihat posisi atas bahwa kita bisa menjadi seseorang yang hebat sama seperti orang lain dan berhasil mewujudkan mimpi dan cita-cita kita. Tapi, kita juga bisa melihat di posisi bawah, bahwa hal-hal yang sudah kita miliki saat ini patut kita syukuri karena masih banyak orang yang kurang beruntung yang tidak memiliki hal-hal seperti yang kita miliki."
Dari kata-kata Bang Awo tersebut, membuat tersadar bahwa melalui kegiatan BN ini adalah bentuk rasa syukur kita untuk membantu orang-orang yang berada di posisi yang kurang beruntung dibanding kita.
Harapan saya untuk kegiatan BN ini adalah semoga semua kegiatan BN yang sudah dilakukan bisa membuat masyarakat di sana bisa lebih maju setelah kegiatan BN dilakukan. Dan untuk kedepannya, semoga kegiatan BN ini bisa berlanjut dan bisa memberikan bantuan ke lebih banyak daerah lagi. Dan para relawan di YTBN ini bisa semakin bertambah dan memiliki vibes yang sama untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.
​
Aulia Galih Ramadhan (Jakarta) - Inspirasi Nusantara (PGRI)
Engineer Staff di Perusahaan Engineering Consultant
IG: @auliagalihrmdhn