top of page

Cerita Andri Abdul Rahman

Kevin Kegan.png

Nama saya  Andri Abdul Rahman. Berprofesi sebagai dokter umum di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, yang saat ini menjadi salah satu Ketua Tim KPLDH (Ketuk Pintu Layani Dengan Hati) sebagai penanggung jawab Kelurahan setempat.Senang dengan dunia musik dan mulai mencoba mendalami alat musik biola saat duduk di bangku SD. Selain itu juga selalu menyempatkan diri bergabung dengan tim paduan suara dan grup vokal saat sudah memasuki bangku kuliah hingga sekarang.Sebagai petugas kesehatan, tak lupa mencoba untuk melaksanakan pola hidup sehat dengan menyempatkan diri untuk berolahraga.Saat sedang senggang, sesekali mengisi waktu dengan kegiatan touring bersama rekan-rekan club motor dan juga melakukan kegiatan bakti sosial.

 

Saya mulai mengikuti kegiatan Bakti Nusantara sejak tahun 2017, yang mana kegiatan seperti ini menggerakan jiwa sosial saya untuk lebih mengabdikan diri pada masyarakat. Melakukan kegiatan di kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) menjadi tantangan tersendiri untuk para relawan karena harus menyesuaikan diri dengan kehidupan dan tradisi masyarakat setempat.

 

Kesempatan di tahun 2019 ini memiliki kesan tersendiri untuk saya. Tak lama setelah saya sampai di lokasi, Desa Segeram, kondisi kesehatan saya mendadak turun. Tubuh terasa demam dengan rasa pusing di kepala sempat menghambat aktivitas saya. Tawaran untuk kembali ke kota dengan pesawat konvensional menjadi tawaran yang cukup menggiurkan untuk saya pada saat itu. Saya berpikir kegiatan Sehat Nusantara yang nantinya akan saya laksanakan hanya bisa saya bantu kerjakan sampai tahap persiapan saja, untuk pelaksanaannya tidak bisa saya ikuti bersama teman-teman relawan nantinya. Namun saat melihat semangat warga menyambut para relawan dan keceriaan anak-anak Segeram saat itu membuat batin saya berontak. Saya merasa sudah jauh-jauh datang ke Desa Segeram belum sepenuhnya menjalankan tanggung jawab saya untuk para warga yang sudah begitu antusias menjadi beban pikiran tersendiri untuk saya.

 

Akhirnya saya memutuskan untuk tetap tinggal di Desa Segeram bersama rekan-rekan relawan lainnya. Meneruskan tanggung jawab saya sebagai tenaga kesehatan untuk memastikan kesehatan para warga Desa Segeram.

 

Agar kegiatan Sehat Nusantara nantinya bisa saya laksanakan dengan baik, saya pun memilih untuk beristirahat lebih awal di rumah warga. Rasa tidak enak pada relawan lainnya yang masih menjalankan tugasnya masing-masing pun muncul di hati. Namun saya percaya, saya datang dengan niat baik, pasti akan ada hal baik pula yang bisa saya lakukan sekecil apapun itu walau kendala menghadang.

 

Terbuktilah saat saya sedang beristirahat di rumah warga, ternyata pemilik rumah tersebut sedang dalam kondisi kurang sehat juga. Disitu saya bersyukur, walaupun pergerakan saya terbatas, masih ada hal kecil yang bisa saya lakukan, saya masih bisa memberikan konseling kesehatan pada sang pemilik rumah dan diterima dengan baik. Saya sempat merenung, seandainya saat itu kondisi saya masih dalam keadaan prima dan bergabung melakukan kegiatan bersama relawan lainnya, belum tentu saya sadar ternyata orang yang sudah memberikan tumpangan menginap untuk saya sedang dalam kondisi tidak sehat, rasa bersalah pun pasti akan menghantui saya nantinya.

 

Dengan berbekal istirahat yang cukup dan obat-obatan yang ada, kondisi saya pun mulai membaik. Saya diminta untuk menjadi koordinator kegiatan Sunatan Massal dan ikut membantu di kegiatan RS lapangan dengan dibantu oleh tim medis dan paramedis dari tenaga kesehatan dan anggota TNI setempat hingga pada akhirnya kegiatan Sehat Nusantara berjalan dengan lancar.

 

Saya berharap Kegiatan Bakti Nusantara seperti ini terus ada, memberi harapan untuk daerah terpencil yang memiliki potensi berkembang demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di negara tercinta Indonesia.

 

Sebagai tenaga kesehatan, saya berharap kedepannya ada lebih banyak lagi tenaga kesehatan lainnya dari berbagai profesi agar lebih memaksimalkan kualitas kesehatan sumber daya manusia pada kegiatan Bakti Nusantara selanjutnya.

 

Ada niatan membantu sesama saja sudah menjadi suatu hal yang mulia, bila kita bisa ikut turun langsung dan memastikan kesejahteraan orang lain dengan mata kepala sendiri pastinya akan ada rasa puas dan menjadi suatu kebahagiaan tersendiri untuk kita.

Tak perlu kita berpura-pura bahagia dan mencoba menghibur orang lain, karena kebahagiaan itu nantinya akan muncul sendiri tanpa paksaan bila kita lakukan dengan ikhlas.

bottom of page