top of page

Cerita H. Jaenal Mutakin, S.Pd

Awal mula saya mengenal kegiatan Bakti Nusantara adalah dari kak Sri Gusni di tahun 2017. Dan saya memutuskan untuk ikut bergabung di kegiatan Bakti Nusantara karena ingin berbagi kebahagiaan dan perdamaian dengan adik-adik Pramuka di daerah 3T.

 

Perjalanan menuju Aik Mual diawali dengan 4 jam jalan darat dari Kuningan ke Jakarta, lalu flight bersama rombongan relawan BN ke Lombok. Begitu tiba di lokasi, sungguh saya sangat terpesona dengan keindahan alam di dusun Aik Mual, sebuah tempat yang penuh dengan kedamaian dan asri. 

 

Salah satu momen berkesan adalah saat mengikuti acara kemah perdamaian, yaitu ketika mempersiapkan api unggun dan bernyanyi bersama warga Aik Mual. Dan pertemuan saya dengan Hanan kecil yang mengajarkan saya arti kesederhanaan.

 

Saat di lokasi, saya harus berbicara kepada warga sekitar dengan bahasa Sasak Lombok, yang cukup sulit untuk diucapkan namun dengan tekad akhirnya bisa mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Sasak. Saya pun sempat mencicipi kuliner khas Lombok "Keludan" dan panganan lainnya.

 

Sungguh saya bersyukur karena akhirnya bisa menginjakan kaki di Lombok. Warga Aik Mual pun sangat friendly dan penuh kekeluargaan.

 

Ada sebuah peristiwa yang menarik. Di suatu sore, pasca pembukaan kemah perdamaian, saya meminta salah satu relawan BN untuk mencabut kapak/parang yang ditancapkan ke buah kelapa, eh ternyata ada mitos "tidak boleh mencabut kapak/parang sebelum kegiatan kemah berakhir". Saya abaikan himbauan itu, dan nyatalah akhirnya gerimis turun dan angin menghempaskan salah satu tenda panitia. Hihi, kemudian saya tancapkan lagi dan akhirnya hujan pun reda kembali.

 

Melalui kegiatan BN, saya kembali mendapat pelajaran mengenai arti dari kebahagiaan sejati. Semoga BN berikutnya bisa dilaksanakan di Kalimantan, Maluku dan Sulawesi.


 

H. Jaenal Mutakin, S.Pd (Kuningan) - Kemah Perdamaian

Dosen

IG: @kangzezeguru

bottom of page