Cerita Lalu Husnul Hidayat
Awal mula saya mendengar tentang kegiatan Bakti Nusantara adalah dari dosen S1 saya (Bang Iman). Mendengar kegiatan itu, saya merasa ingin berkontribusi dalam mensukseskan kegiatan dan juga berkontribusi untuk masyarakat yang membutuhkan akan akses kesehatan. Dan bersyukur saya mendapat kesempatan untuk membantu inventarisasi perlengkapan yang ada di dalam Pustu baik alat kesehatan maupun furniture.
Untuk proses keberangkatan ke lokasi alhamdulillah lancar karena menggunakan kendaraan yang memadai. Saat tiba di lokasi, muncul perasaan bahagia bisa diberikan kesempatan oleh YTBN bertemu dengan banyak orang dari tempat yang berbeda sehingga bisa menjalin kerjasama dengan relawan yang lain dalam melaksanakan kegiatan, dan kami merasa sudah seperti saudara karena saling gotong-royong dalam prosesnya.
Saat melihat kegiatan BN berjalan di Aik Mual, hati saya diliputi perasaan syukur. Pertama, bersyukur diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan. Kedua, bersyukur bisa memberikan kontribusi dari keilmuan yang saya punya. Ketiga, bersyukur bisa melihat senyum dari masyarakat atas hadirnya YTBN. Keempat, bersyukur bisa mengenal YTBN dengan kekeluargaan yang begitu erat. Dan terakhir, bersyukur saya pribadi masih memiliki sesuatu walaupun sedikit dan orang lain belum tentu mempunyai itu, sehingga lebih ke merasa ingin selalu bersyukur dengan apa pun kondisi diri
Semua kegiatan saya rasa berkesan, karena dalam pelaksanaannya dapat memberikan saya kesempatan untuk berkontribusi.
Salah satu momen yang berkesan adalah ketika berinteraksi dengan bapak Mawardi yang bercerita tentang awal mula YTBN ke Aik Mual sampai terbentuk Pustu. Dari cerita tersebut, perasaan sedih sampai bahagia terungkap jelas dari bapak Mawardi. Bersyukur rasanya bisa menjadi saksi kebahagiaan seseorang.
Saat akan meninggalkan Aik Mual, kesannya bercampur aduk antara senang dan sedih. Senang ketika masyarakat berbahagia bisa memiliki akses kesehatan yang dekat, tapi sedih ketika akan berpisah dengan para relawan. Sungguh senang dan bersyukur bisa mengenal Abang dan Kakak relawan semua. Semoga bisa bersua di lain kesempatan.
Cerita berkesan adalah ketika bisa bersinergi bersama relawan lain (kak Safira) dalam proses peresmian Pustu oleh pak Menteri Kesehatan. Terasa berkesan sekali karena setelah kegiatan selesai bisa berkenalan lebih jauh dengan relawan tersebut.
Sebelumnya, saya mengetahui lokasi Aik Mual sebagai lokasi pembuatan Pustu. Saya pernah mencari sampel penelitian ke daerah Mareje kalau tidak salah ingat namanya, samping kanan dari lokasi Pustu tersebut. Hal pertama yang terbesit dalam pikiran saya kenapa ada orang yang tinggal di daerah terpencil sejauh ini dari permukiman yang banyak.
Kemudian setelah sampai lokasi pengambilan sampel, banyak hal yang saya lihat begitu mengiris hati dan membuat saya untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang saya miliki, karena masih banyak orang yang tidak memiliki apa yang kita miliki. Sehingga ketika mendengar adanya kegiatan tersebut dan diberitahukan juga oleh bang Iman, saya mengiyakan untuk ikut kegiatan karena ingin sekali berkontribusi bagi masyarakat agar kedepannya bisa menjadi lebih baik.
Untuk Bakti Nusantara, semoga selalu bisa senantiasa memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat yang membutuhkan. Aamiin.
Lalu Husnul Hidayat (Lombok) - Sehat Nusantara
Tenaga Laboratorium (Laboran) Pendidikan
IG: @laluhusnulhidayat