top of page

Cerita Regita Sekar Pramesti

KHU08443_edited.jpg

Saya bergabung bersama YTBN kurang lebih sudah hampir 1 tahun. Dalam prosesnya, saya turut membantu abang dan kakak dalam memenuhi kebutuhan YTBN sehari-harinya (seperti dalam bidang desain dan posting di media sosial), tetapi belum pernah terjun langsung ke lapangan. Cerita abang dan kakak tentang serunya terjun langsung ke lapangan sepertinya menjadi hal yang saya tunggu-tunggu.

 

Saya dan sahabat officer saya, Meisya, sudah datang lebih dulu dari para relawan lainnya. Sebelum kegiatan Bakti Nusantara dimulai, kami sudah berkesempatan untuk hadir di sana meninjau lokasi. Waktu itu saya bersama bang Aryo, bang Ricky dan Meisya. Perjalanan memang benar seperti yang sebelumnya diceritakan bang Aryo, medannya cukup asyik untuk dilalui sehingga saya sedikit mual di perjalanan. Sampai di sana, saya bertemu dengan adik-adik SD yang sudah lama diam-diam memperhatikan saya dan Meisya, ingin berkenalan. Mereka adalah Ela, Indah, Susi, Nely, Novi, dan Rizky.

 

Saat semakin banyak relawan YTBN yang hadir, saya melihat bagaimana teman-teman relawan saling gotong-royong, saling mengisi dan mengambil peran, membuat saya merasa bersyukur bisa berada di dalam momen ini, berada di antara orang-orang baik.

 

Saat tiba di lokasi kegiatan di Aik Mual, saya merasa takjub saat melihat keberadaan Puskesmas Pembantu Plus yang selama ini saya hanya bisa lihat dari foto. Dan saat melihat banyak masyarakat berada di lokasi, saya berdoa dan berharap Pustu Plus ini bisa menjadi solusi yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

 

Salah satu momen yang paling berkesan adalah saat saya sedang bekerja mempersiapkan kebutuhan dokumen/desain untuk Bakti Nusantara, pasti selalu ada adik-adik SD Aik Mual yang menemani. Salah satunya yang paling sering adalah Indah. Indah selalu datang saat saya sedang laptopan, mengamati sambil bertanya-tanya, "Ini apa kak?" Tidak jarang saat angin kencang berhembus, Indah sesekali merapikan rambut saya. Saya benar-benar merasa disayang. Belum lagi saat saya tergopoh-gopoh membawa dokumen, Indah juga langsung menawarkan diri untuk membantu membawa dokumennya. Huhu saya terharu. 

 

Momen saat adik-adik menyapa, "Kak Regitaa! Kak Regitaa!" saat mereka berpas-pasan di jalan juga menjadi momen yang berkesan bagi saya saat berada di sana.

 

Saat sempat ngobrol bersama Nely, Novi, Susi, Rizky, Indah dan Ela, saya dan Meisya iseng bertanya "Cita-cita kalian apa sih?” Sebagian besar dari mereka menjawab, "DOKTERR!!" 

 

Saya bertanya lagi, "Kenapa mau jadi dokter?" Mereka menjawab, "Biar bisa jadi dokter di Pustu.” Saya terharu saat mendengar jawaban mereka, karena ternyata kontribusi kecil saya untuk membantu abang dan kakak membangun Pustu memiliki arti besar bagi mereka, menciptakan impian dan cita-cita yang mungkin baru bagi anak-anak di sana.

 

Saat akan meninggalkan Aik Mual, muncul perasaan sedih dan haru, sedih karena membayangkan wajah adik-adik yang belum sempat saya pamiti, dan terharu karena bisa berkesempatan untuk menjadi bagian dalam Bakti Nusantara Aik Mual ini. 

 

Berkegiatan bersama relawan selama beberapa hari, saya menyaksikan bagaimana relawan YTBN sangat mudah mencair satu sama lain, saling jaga dan peduli, saling mengisi dan mengambil peran. 

 

Salah satu kisah yang menarik adalah ketika Kang Zeze yang diduga sebagai penyebab turunnya hujan di Dusun Aik Mual karena mencabut golok pramuka yang tertancap pada simbol kelapa Kemah Perdamaian.

 

Akhir kata, semoga YTBN bisa semakin menjadi penghubung bagi orang-orang baik, dan menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat di daerah 3T.

 

Regita Sekar Pramesti (Jawa Barat) 

Account Executive YTBN

IG: @regitakodiyatno 

bottom of page